Header Ads

Apa yang terucap akan lenyap, apa yang tertulis akan mengabadi

Halusinasi Itu Bernama Hengky Luntungan Cs



Siapa elu? Begitu pertanyaan di benak saya sewaktu membaca aksi Hengky Luntungan cs. Mengatasnamakan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD), Hengky cs minta SBY mundur dari posisi ketum PD. Lalu Kongres Luar Biasa (KLB) PD September ini. Lucunya, Hengky juga menyatakan siap jadi ketum PD ke depan.
Saya sudah coba searching siapa Hengky ini di google. Tidak ada apapun yang saya temukan. Tiga tahun ke belakang Hengky cuma jadi tukang recok. Sewaktu SBY, AHY dan kader-kader Demokrat sedang berjuang sampai titik keringat yang terakhir dalam Pilkada dan Pemilu 2019, pekerjaan Hengky cuma menyalah-nyalahkan DPP Demokrat.
Satu yang saya catat, Hengky pernah sesumbar begini. Kata Hengky kalau SBY tidak mau dengar omongannya, 40-60 persen caleg DPR RI Partai Demokrat akan mengundurkan diri. Ini diucapkan Hengky pada Agustus 2018. Faktanya? Tidak ada seorang pun caleg Demokrat yang mundur.
Parahnya, Subur Sembiring dan Max Sopacua yang masuk klik aksi Hengky c situ caleg Partai Demokrat.  Dan mereka jelas-jelas tidak mundur. 
Kemunculan Hengky Luntungan cs yang membawa nama FKPD-PD itu jelas illegal. Lha, pendiri dan deklarator PD itu jumlahnya 99 orang. Terus, kenapa cuma segilintir orang yang maju? Bahkan, rilis resmi yang ditandatangani Ketum FKPD-PD saja tidak ada. .
Artinya, suara Hengky cs tidak mewakili suara resmi dari FKPD-PD. Hengky cs cuma segelintir orang di internal FKPD-PD yang sakit hati dengan kebijakan SBY. Kebetulan konstelasi politik lagi panas sehingga dia dapat panggung.
Apa targetnya? Jelas biar internal Demokrat kacau. Dipikirnya dengan konstelasi politik yang lagi panas ini, dia bisa jual Demokrat ke pihak-pihak tertentu. Konon sudah semerbak isu kalau Demokrat mau dilego ke purnawirawan jenderal dan pengusaha sukses. Tidak perlu sebut nama karena saya yakin kita sudah sama-sama tahu.
Rencana  Hengky cs jelas prematur. Halusinasi. Kader-kader Demokrat paham kerja keras SBY dalam membangun partai bintang mercy. Dalam banyak survei juga disebut kalau factor utama penarik masyarakat memilih Demokrat adalah SBY.
Makanya, waktu pertama kali isu ini mengemuka, seluruh DPD dan DPC se-Indonesia langsung teriak: kami bersama SBY. Kader-kader Demokrat langsung menolak wacana Kongres Luar Biasa.
Apalagi, isu ini amat menyakitkan. Pasalnya, Hengky cs mengangkatnya saat Demokrat masih berduka atas kepergian Ibu Ani Yudhoyono.  
Orang tak punya hati ini kah yang mau maju sebagai Ketum Demokrat? Orang yang tidak berkeringat dalam membesarkan PD inikah yang mau menggantikan SBY? Saya jelas ogah!
sumber: kompasiana

Tidak ada komentar