Header Ads

Apa yang terucap akan lenyap, apa yang tertulis akan mengabadi

BURUNG-BURUNG MANYAR

Judul: Burung-burung Manyar
Pengarang:  Y.B. Mangunwijaya
Penerbit: Djambatan
Tebal: 320 pages


Buat saya Burung-burung Manyar (BBM) adalah novel tipis, tapi nendang banget. Tak salah kiranya bila novel ini diganjar penghargaan South East Asia Write Award (1983), Ramon Magsasay Award (1996).

BBM berkisah tentang kehidupan dua anak manusia: Teto (Setadewa) dan Atik. Teto (Setadewa) adalah seorang peranakan Belanda: ayah berdarah  Keraton Surakarta sementara ibunya adalah seorang perempuan Belanda. Sementara Atik masih memiliki hubungan darah dengan keluarga bangsawan Keraton Surakarta.

Semasa bocah, keduanya kerap berjumpa, menjadi akrab, tapi akhirnya berpisah mendadak. Perpisahan ini rupakan simpang jalan hidup mereka. Teto meneladani jejak ayahnya sebagai tentara KNIL yang  membela Belanda. Sedangkan Atik berperan sebagai asisten Sutan Syahrir yang memihak Republik Indonesia.

Y. B. Mangunwijaya piawai membabar sebuah dunia yang nyata lewat BBM. Membaca BBM akan akan memahami pergolakan anak manusia dengan bunga-bungan kehidupannya yang akan membuat kita bersimpati. Bahkan seorang nasionalis pun saya akan tidak akan sepenuhnya marah pada karakter Teto, tokoh ini memiliki argument yang padu akan jalan hidup yang ia ambil.

Tidak ada komentar