SIWA (Kesatria Wangsa Surya)
Judul: SIWA (Kesatria Wangsa Surya)
Pengarang: Amish
Penerbit: Javanica
Penerbit: Javanica
Tebal: 427 hlm.
Sebagai orang Indonesia, sejak kecil
kita sudah disuguhi dengan epos Mahabarata dan Ramayana. Dua epos ini memang
luar biasa keren, tapi karena sudah kelewat sering jadi bosan juga membacanya. Syukurnya,
Amish datang dengan epos yang baru—ya minimal buat saya yang tidak terlalu
paham perihal Siva ini.
Amish piawai membawa kita untuk melesuri
tanah Hindustan pada 1900 SM. Latar pemandangan alam, juga kota-kotanya begitu
hidup, termasuk budayanya.Seolah-olah saya sedang membaca buku dokumenter,
bukan sebuah epos.
Ketegangan yang disajikan juga mantap,
kendati sejak awal saya sudah bisa menduga akan ke mana akhir cerita buku 1
ini. Namun it’s oke! Karena bagi saya membaca novel bukan melulu perihal jalan
cerita, tapi lebih pada pengembangan karakter tokoh-tokohnya. Satu yang paling
dahsyat dari novel ini adalah perihal filosofi kehidupan yang dipaparkannya.
Saya sedikit banyaknya dapat mengetahui filosofi Hindu tanpa perlu membuka wedha.
Kekurangan dari novel ini adalah terlalu
tebal. Maksud saya, sebenarnya ada bagian-bagian yang bisa dibuang, atau yang
tidak terikat dengan jalan cerita. Tetapi ada pula yang terlalu disederhanakan,
seperti jalannya peperangan itu.
Barangkali Amish sengaja mempertahankan
bagian-bagian ini karena ada landasan filosofi di dalamnya.
Akhirnya, saya bisa katakana ini novel bagus.
Layak sekali untuk dibaca.
Post a Comment